Selasa, 14 Desember 2010

kawasaki tunning


Panduan Up Grade Performa Kawasaki Ninja 150 R, Harus Menyeluruh



Meningkatkan performa mesin 2 langkah memang terkenal cukup simpel, karena komponen yang digunakan pada mesin itu lebih sedikit dibanding dapur pacu 4 stroke. “Memang ada beberapa komponen peningkat performa, tetapi hal lain biasanya dilakukan dengan korekan dari mekaniknya,” ungkap Tommy Bramudia dari Ngayun Speed di Jl. Panjang, Jakbar.

Dari struktur dan cara kerjanya, mesin dua langkah memang lebih irit komponen dan langkah kerjanya pun lebih singkat dibandingkan mesin 4-Tak.

Tak heran komponennya jadi lebih irit. Tapi pada mesin dua tak ini, beberapa peranti juga perlu diubah. Terutama pada blok mesinnya.

Misal kepala silinder, kubahnya diubah demi meningkatkan kompresi. “Bisa dilakukan dengan cara korek,” urai Tommy. Sementara pada blok silinder, bisa dilakukan porting dan polish, itu pun dilakukan oleh mekanik di bengkel.

Nah ada lagi parts untuk meningkatkan performa pada bagian ini. Katup buluh alias reed valve bisa diganti dengan bahan lebih kuat, agar pasokan bahan bakar lebih lancar dan kompresi di ruang bakar pun lebih baik, karena katup bisa bekerja cepat sesuai naik-turunnya piston. “Misal pakai VForce berbahan serat karbon,” ungkap lelaki berambut pendek itu.

Kubah silinder tentukan tinginya kompresi

Koil, masih bisa menggunakan milik standar

Katup buluh karbon, menjamin putaran tinggi lebih berisi

Karburator, menggunakan venturi lebih besar tergantung kebutuhan
Itu di saluran masuk, kini saluran gas buang pun bisa digunakan komponen peningkat performa, tak lain adalah knalpot. Knalpot ini mampu menaikkan tenaga mesin hingga 2 dk. Ada beberapa pilihan untuk Ninja ini. “Kalau gue biasa pakai DBS,” ungkap Tommy. Meski pilihan lain macam  Paddock Speed Clinic, Sportisi Motorsport atau CLD karbon dan Ahau juga ada.

Begitu pun sektor peracik udara dan bensin. Ada beberapa pilihan selain menggunakan karbu standar Mikuni berventuri 28 milimeter itu. “Bisa menggunakan PE 28 atau karburator lain dengan venturi lebih besar, misal 34 atau 38 milimeter,” ungkap pemilik beberapa motor Kawasaki itu. Tergantung peruntukannya.

Sektor pengapian, bisa ditingkatkan dengan penggantian koil. “Seperti andalkan koil dari Yamaha YZ125 atau YZ250,” ungkapnya. Tapi tentunya beberapa pengguna masih mengandalkan koil standar yang masih dianggap mumpuni. Apalagi Kawak Ninja 150 yang pakai koil TCI yang bergabung dengan CDI-nya. Tentu tak diganti.

Sektor lain, seperti peningkat daya cengkeram kampas kopling, juga bisa diaplikasikan. Dengan memakai per kopling racing, gigitan kampas kopling pun akan semakin kuat, efeknya tarikan akan berlangsung spontan. Beberapa merek seperti Ferodo atau Helios bisa jadi pilihan.
Namun, Tommy menjelaskan kemudian, bahwa beberapa aplikasi ini bakal menjadi makin istimewa jika mampu membuat kubah silinder dengan rasio kompresi yang baik. “Kalau kompresinya tidak baik, performance parts ini terasa mubazir,” jelasnya. Jadi mesti menyeluruh ya.

Panduan Jetting Karburator Kawasaki Ninja 150

 Ibarat jantung pada manusia, karburator jadi organ penting dalam mesin motor. ‘Sakit’ sedikit, bisa pengaruhi ‘badan’ secara keseluruhan. Begitu pun di Kawasaki Ninja 150 ini, settingan karbu, dalam hal ini spuyer, kerap berhubungan sama komponen-komponen lain di mesin. Tentu hasil utama yang diraih, performa yang baik.

Agar performa Ninja kesayangan tetap baik, bahkan bisa meningkat tentu perlu penyetelan yang sesuai. Gerbangnya, tentu kebutuhan dari penunggangnya sendiri. Akan digunakan sehari-hari, atau di ajang pacu.
Selain kondisi karburator yang tetap bersih, ada lagi yang perlu diperhatikan..

Putaran angin diperbesar seperempat putaran untuk satu step naik

Spuyer, diatur sesuai kebutuhan mesin

Karburator diameter besar settingan pun berubah

Piston, jadi korban salah settingan spuyer
“Penyetelan karbu ini mesti dilakukan saat sudah mengetahui kondisi-kondisi lain di mesin, serta tujuannya,” ungkap Andri Irwan, dari bengkel Chemonx di kawasan Assirot, Kebayoran Lama, Jakbar.

Maksudnya, penyetelan pada spuyer mesti disesuaikan sama kondisi mesin yang ada. Apakah sudah diporting/polished, atau ubah kompresi, atau malah masih kondisi standar. Peruntukannya pun demikian, apakah sekadar agar enak digunakan sehari-hari atau sudah untuk kebutuhan lain.

Hal ini diamini Tommy Bramudia dari Ngayun Speed di Kelapa Dua, Jakbar. “Tergantung kebutuhannya, apakah untuk sekadar ubahan agar jadi enak dipakai sehari-hari ada setelannya sendiri,” ujarnya.

Seperti ketika hanya mengandalkan kondisi motor standar dengan karbu standar, tetapi sudah mengganti knalpot. “Cukup menaikkan spuyer pilot jet dari 22,5 jadi 25, lantas setelan anginnya disetel lagi,” tuturnya. Setelan angin ini, misal standarnya dari kondisi tertutup lantas dibuka 1,5 putaran, menjadi satu tiga perempat putaran.
Chemonx pun menyarankan demikian, “Bisa saja jika sesuai kebutuhan mesin dari 22,5 hingga 27,5,” katanya soal karburator standar, Mikuni 28 itu.

Memangnya gejala apa sih kalau settingan spuyer tidak pas? Tentunya tarikan akan terasa tidak enak, seperti mesin meraung terlalu cepat, seperti dikatakan Tommy. “Di putaran atas bisa macet, piston pun bisa pecah!” serunya. Berbahaya, bukan?

Nah, jika mau kondisi lebih enak lagi, tentu tak lagi andalkan karbu standar. Baik Tommy maupun Chemonx menyarankan ganti karbu ukuran lebih besar lagi. “Misal PWM 38 dan PWK 28,” jelas Chemonx.

Untuk karbu besar ini, tentu perlu perlakuan berbeda pada mesinnya. “Tak sekadar porting polished, tetapi sudah mengubah intake manifold, serta coakan pada lubang masuknya, lubang transfer pun sudah pasti diperhalus,” katanya.
Maklum suplai bahan bakar yang melimpah akan mubazir jika terhambat pada jalur-jalur bahan bakar itu. Jadi, settingan pada karbu yang dilego Rp 2,5 jutaan itu pun disesuaikan pula dengan kondisi mesinnya. “Umumnya pakai pilot jet 52 hingga 55 dengan main jet 168,” lanjutnya.

Sementara, jika ingin karakter di bawahnya, seperti biasa disebut korek harian, dengan mengandalkan knalpot racing, porting polished serta penghalusan lubang transfer, bisa pakai karbu PWK 28.

“Karbu PWK 28 ini banyak dipakai pengguna Ninja 150 RR,” ujar Chemonx. Sebab, menurutnya skep karbu RR itu tidak krom, sehingga penyakitnya karbu seret. Jadi, sekalian dapat performa lebih baik, karbu standar Mikuni 28 itu ditukar PWK 28 yang berharga Rp 1,75 jutaan.

Settingan spuyernya pilot jet mulai 48 hingga 50 sementara main jet tak kerap diubah, tetap 152. “Settingan ini pun tentu sangat berhubungan sama kondisi lainnya,” ujarnya kemudian. Jadi bisa dilihat dari derajat pengapian juga, kondisi busi dan lainnya. Jika terasa kurang pas, bisa saja pengapian dimajukan lagi.

Intinya, penyetelan spuyer ini sungguh bergantung pada kebutuhan dan kondisi mesin. “Malah mesin sama-sama standar pun bisa jadi setelannya berbeda, tergantung ‘permintaan’ mesin,” ulas Tommy. Hal serupa dikatakan Andri Irwan alias Chemonx.

Paket Upgrade Super KIPS Ninja 150R

 Penggenjot Kawasaki Ninja 150R (KN150R) pasti paham teknologi KIPS alias Kawasaki Integrated Powervalve System. Teknologi pendongkrak tenaga mesin 2-Tak pada putaran atas yang digerakan secara mekanis.

Asyiknya, buat pemilik KN150R lawas bisa pasang peranti ini. “Perangkat KIPS mulai banyak sekitar 2004 saat KN150RR masuk Indonesia,” jelas Andri Irwan dari Chemonk Modified (CM) di Kebayoran Lama, Jaksel.



Dua Versi Blok silinder super KIPS

Bisa beli lengkap atau ketengan

Kenali kode pada sisi luar blok
Jadi tak perlu ganti motor versi R anyar atau RR karena cukup menebus paket lengkap seharga Rp 3,75 jutaan. Sudah banyak importir yang bawa langsung dari Thailand.

“Paket ini sudah sangat lengkap alias terima beres dan sudah siap terpasang tetapi belum termasuk ongkos kerja,” jelas Erick yang menawarkan paket Super KIPS secara online. Tak hanya itu, beberapa speedshop seperti Chemonk Modified menawarkan paket upgrade lebih advance.

Selain paket blok Super KIPS lengkap seri 1855 (gold) atau 1878 (silver), Andri juragan CM juga menyediakan karburator skep besar dari 34 mm hingga reed valves racing versi carbonfibre seperti Boyesen atau V-Force. “Semua tergantung dari kebutuhan dan dana,” jelasnya.

Ada sedikit perbedaan antara blok versi silver dan gold. Untuk tipe 1878 yang blok silinder aslinya berwarna silver tak dilengkapi O-ring seal karet. Sementara versi gold yang konon memiliki material dan ukuran lubang porting lebih baik, dilengkapi got untuk O-ring seal.

Meski begitu, ada beberapa ‘pemain’ yang menawarkan paket ketengan seperti blok silinder, setang, ring dan piston Rp 2,75 juta. “Paket ini untuk pemilik KN150 R baru atau RR yang ingin meremajakan mesin bukan upgrade,” terang Fahmi Jamil penjual komponen KIPS lewat internet.

Meski bisa beli paket secara lengkap, tak semua bengkel bisa mengerjakan atau tuning hingga maksimal karena dibutuhkan skill khusus untuk meracik Super KIPS serta tuning mesin hingga kencang. “Ongkosnya Rp 500 ribuan untuk pemasangan Super KIPS plus setting pilot dan main jet,” terang Andri ‘Chemonk’ Irwan.

Memilih CDI Aftermarket Kawasaki Ninja 150 RR

 Ubahan mesin seekstrim apa pun tanpa didukung menajemen timing pengapian yang ideal, hasilnya pasti tidak akan maksimal. Walaupun kemampuan percikan api di ruang bakar sudah dilipatgandakan.

Gak heran bila kemudian perangkat pengapian high performance pun diaplikasi. Terutama otak pengapian. Sayangnya peranti itu untuk beberapa motor masih sulit didapat. Termasuk buat Kawasaki Ninja 150RR. Makanya beberapa ‘pemain’ part aftermarket lantas memboyong CDI dari ‘luar’ guna memenuhi kebutuhan para pelaku balap Tanah Air yang mengandalkan motor sport 2-Tak berlambang K ini.



Produk lokal yang cukup berkasiat

Denso tipe 1454 karakternya kurva tinggi

Bila pakai I-max, Pick-up pulser kudu dipanjangin jadi 38mm
“Dulu paling tenar dan banyak diburu orang, CDI Denso tipe A001 buatan Jepang. CDI ini kebanyakan dimasukkan dari Thailand oleh pedege (pedagang). Tipe ini ada versi Tsukigi-nya juga,” beber Puguh Nuryanto, tuner Pul Overtune di Cimanggis, Depok (Jabar) yang kerap menggarap Ninja 150RR buat balap trek lurus.

Karakter CDI tersebut menurut Puguh bisa bikin tarikan motor lebih closed di tiap giginya. “Cocok buat dipalikasi di road race. Buka-bukaan tenaga waktu keluar tikungan sangat responsif,” tukasnya. Kemudian muncul lagi seri 1523 yang juga dari Denso. Sayangnya tipe ini enggak begitu disukai lantaran karakternya tenaga cenderung hanya bagus di putaran atas (top speed).

“Ada juga versi 636. Tipe ini lebih dahsyat lagi dari A001. Tapi sepertinya tipe tersebut hanya dipakai di kalangan tim balap Kawasaki. Tidak dijual bebas,’ tutur Puguh sembari mengatakan kalau ketiga tipe itu kini sudah langka di pasaran.

Lalu ia juga mengatakan kalau yang sekarang banyak dipasok para pemaian part performa Ninja 150 adalah tipe 1454. “Tipe ini sepertinya punya kurva pengapian tinggi. Karakternya cenderung ngepas buat pacuan drag yang kerapan bermain di putaran tinggi,” urai Puguh. Lalu gimana kiprah produk lokal untuk motor ini?

“Setahu gue baru BRT yang ngeluarin CDI buat Ninja RR. Lainnya belum. Tapi baru tipe I-Max,” kata Imam, mekanik Sportisi Motorsport (SM) di Rawamangun, Jaktim. Tapi untuk bisa mengaplikasi otak pengapian from Cibinong, Jabar ini, tak bisa langsung plug and play. Kudu melakukan penyesuaian.

Hal itu dibenarkan Heri, dari bagian technical PT Trimentari Niaga (TN), produsen part performa merek BRT. Antara lain lantaran model soket CDI tak sama dengan bawaan Ninja 150RR, maka kudu dipasang soket tambahan yang mesti mem-bypass jalur kabel bawaan motor. “Soketnya kami pakai punya Karisma dan sudah disediakan dalam kemasan CDI kami itu,” terang Heri.

Namun tak hanya cukup melakukan penyesuaian konektor CDI saja bila menggunakan otak pengapian ini. “­Pick-up pulser di magnet harus dipanjangin jadi 38 mm (standar hanya 9 mm). Melakukannya bisa di tukang bubut,” lanjut Heri. Dan arah pemanjangan pick-up pulsernya dipoposikan pada ujung yang searah putaran magnet.

Memang agak ribet, namun bila menimbang banderolnya yang cukup bersahabat (Tipe I-Max 8-Step Rp 760 ribu, 16-Step Rp 860 ribu, 20-Step Rp 960 ribu dan 24-Step Rp 1,1 juta), oke juga buat diaplikasi. Karena produk BRT ini jenisnya sudah programmable, jadi kurva pengapian bisa diatur sesuai karakter yang diinginkan.

Sementara CDI impor kayak Denso, kurva pengapiannya model fiks. Selain itu harganya pun lumayan mahal. “Untuk tipe 1454 saja sekitar Rp 2,5 jutaan,” imbuh Puguh.

Ganti Koil Aftermarket? Jangan Lupa Setting Ulang Karbu

 Meningkatkan kinerja sistem pengapian memang bisa turut mendongkrak performa dapur pacu. Tapi ada kalanya ini akan berhasil diterapkan bila komponen yang dipilih punya peran yang cukup fital dalam menciptakan pengapian sempurna di ruang bakar.

Atau bila kompen tersebut dikombinasi dengan peranti lain yang bisa saling match. Misal antara CDI dengan koil, busi dan sebagainya. Lantas bagaimana hasilnya bila hanya menerapkan satu komponen saja? Apakah akan lebih baik dari koil standar atau tidak? 

Protec Ultimate. Hasil akan lebih bila dibarengi dengan menyetel ulang karburator

Andrion MCM 2A. Menganut RFC system yang dapat menghasilkan percikan api sangat cepat.
Oke, untuk mencari tau, kita akan coba di Kawasaki Ninja 150 RR. Peranti pengapian yang kita pilih adalah koil. Karena komponen ini berfungsi melipatgandakan arus dari CDI ke busi. Sehingga asumsinya akan membuat pembakaran jadi lebih hebat lagi.

Produk yang dipilih tidak banyak. Yakni hanya dua merek yang kerap diaplikasi motormania, Andrion tipe CMC 2A seharga Rp 190 dan Protec Ultimate berbanderol Rp 180 ribu. Dari hasil uji out put menggunakan alat khusus, kedua produk tersebut mampu menghasilkan percikan yang lebih besar dan kuat dibanding merek lain atau standar bawaan motor.

Nah, dari pada penasaran yuk kita buktikan saja lewat uji dyno. Alat dyno-nya pakai Dynojet Model 250i buatan Amerika milik Sportisi Motorsport di daerah Rawamangun, Jaktim.

Sebagai bahan perbandingan, mula-mula diukur performa standar Ninja 150RR yang sudah menempuh jarak 21.000 km. Pastinya koil yang digunakan masih bawaan motor alias standar pabrik. Hasil yang didapat, power maksimum terncatat 26,14 dk di putaran 10.100 rpm. Sedang torsi puncak tembus 20,28 Nm di 8.900 rpm.

Komponen pelipatganda setrum dari CDI milik YZ 125, juga kerap jadi pilihan
Kemudian komponen pelipatganda arus dari CDI standar diganti dengan merek Andrion tipe CMC 2A. Produk ini diklaim produsennya menggunakan RFC system yang dapat menghasilkan percikan api sangat cepat dan mengarahkan energi api di dalam gulungan koil agar selalu menghasilkan energi api yang lebih maksimal.

Hasil pengukuran dyno-nya tanpa mengubah settingan apapun di mesin alias langsung colok, max power yang berhasil diraih hanya 25,6 dk (turun 0,54 dk) di 10.500 rpm. Sementara torsinya juga ikut turun jadi 19,92 Nm di 8.500 rpm.

Begitu pula yang terjadi saat menggunakan koil Protec Ultimate. Tenaga puncak hanya bisa mencapai 25,52 dk pada putaran 10.000 rpm. Sedang torsi maksimum turun jadi 20,07 Nm (turun 0,21 Nm) di 8.400 rpm.

Pasti Anda akan bertanya-tanya kenapa bisa begitu? Menurut Agus, mekanik SM yang bertindak sebagai operator dyno, kemungkinan besar percikan yang terlalu gede mesti diimbangi menyetel ulang karburator. “Karena logikanya, makin besar api yang dihasilkan, maka bila pasokan campuran gasnya masih standar akan membuat pembakaran jadi terlalu kering. Makanya tenaganya malah turun,” terang Agus.

Makanya, kebanyakan pengaplikasian komponen ini diterapkan pada motor yang mesinnya sudah di-upgrade. Yang kemampuan menyembur campuran gas ke ruang bakar sudah ditingkatkan.


Nih, Pilihan Paket Bodi Ninja 150 RR

Meski motor bermesin 2-Tak sudah mulai dikurangi, ternyata peminat Kawasaki Ninja 150RR masih berjibun. Terbukti permintaan pasar akan motor ini menurut PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI), masih lumayan banyak. Makanya Ninja 150RR masih terus diproduksi KMI hingga saat ini.


Pastinya bukannya hanya karena performanya yang telah terbukti di lapangan (setara Ninja 250 cc). Melainkan juga lantaran desainnya yang sporti abis. Soalnya sudah menganut fairing layaknya motor sport sejati. Asyiknya lagi, kemampuan handling dan manuvernya lebih lincah di jalan raya. 



Lebih cihuy  bila langsung aplikasi full set body

Aplikasi buritan doang juga oke kok
.

Gaya mata satu lewat lampu model proyektor lagi digemari
Ditambah, belakangan mulai banyak pilihan buat ngedandani tampilannya biar makin oke lagi di pasaran. Jadi wajar kalau orang masih kepincut nebus motor ini. Misal bila ingin tampilannya lebih mencuatkan kesan pacuan kompetisi, bisa tebus paket bodi ala moge sport yang biasa digunakan di ajang balap interantional. Seperti Yamaha R1, R6, Ducati 1098, pacuan MotoGP, Aprilia RS GP dan sebagainya.


Namun dimensinya tetap dibuat proporsional terhadap dimensi motor. Sehingga bisa tetap gesit. Paketnya terdiri dari head cover plus windshield, fairing, kondom tangki, buritan, single seater, sepatbor, rear hugger dan lain-lain. Tentu berikut braketnya, sehingga bisa langsung pasang tanpa perlu mengubah sana-sini.


Nah, salah satu pelakonnya yang sudah lumayan dikenal kalangan Ninja 150RR adalah Chemonk Modified (CM) yang berpusat di Jl. Assirot No. 2A, Kebayoran Lama, Jaksel. “Model terbaru yang lagi digandrungi adalah RS GP. Serta fairing bergaya Ducati 1098 yang cover depannya pakai lampu proyektor satu biji di sebelah kiri. Buritan bergaya R1,” beber Andri ‘Chemonk’ Irwan, bos CM.


Jika ingin tebus semua item yang ada dalam paket, Andri memasang tarif Rp 8,5 juta sudah berikut grafis. “Grafisnya terserah, sesuai keinginan. Kami juga ada beberapa pilihan grafis yang bisa diaplikasi. Tergantung konsumen mau pilih yang mana,” ujarnya.


Tapi jika pemilik motor hanya ingin mengaplikasi fairing dan head cover-nya aja, atau cuma buntutnya tok, ya boleh-boleh saja. Banderolnya sekitar Rp 3,5 juta untuk fairing plus head cover. Sementara buritan berbagai gaya berikut stoplamp model LED dikenai Rp 2 juta. Hanya saja harga segitu tidak termasuk grafis. “Masih cat dasar. Kalau tambah grafis harganya beda lagi,” bilang Andri.


Tak cuma CM yang menawarkan paket bodi Ninja 150RR. TWIMclassic di Jl. KH Hasyim Ashari, Komp. TU No.9, Tengerang, Banten pun menawarkan paket serupa. Namun kebanyakan baru seputar buritan. Desain yang ditawarkan antara lain gaya moge Kawasaki ZX dan Yamaha R6.


“Yang terbaru model R6. Harganya Rp 2 juta. Kalau yang model ZX sekitar Rp 1,5 juta. Itu sudah dapat sepatbor kolong. Dijual sudah dalam kondisi siap pasang, warna putih polos. Kalau mau tambah warna lagi, nambah Rp 250 – 300 ribu,” tukas Agus Wicaksono, bos TWIMclassic.

Dongkrak 6,16 DK Pakai Rp 2,85 Juta


 Ninja 150 cc masih jadi incaran anak muda. Maklum, performa mesin sangat mudah di-upgrade. Baik untuk harian, drag bike, maupun road-race. Sebab dibekali teknologi pendongkrak tenaga seperti Super KIPS dan RIS. Produk aftermarket untuk menaikkan performa pun mudah dijumpai.


Itu terbukti pada Ninja 150 ini, saat diukur dynamometer Dyno jet tipe 250i, milik Sportisi Motorsport. Saat kondisi standar, tercatat hanya 26 dk/10.500 rpm, torsi 17,5 Nm/9.000 rpm. Setelah dioprek jadi 32,16 dk/11.500 rpm dan 20,12 Nm/10.100 rpm.


Artinya terjadi kenaikan tenaga 6,16 dk dan torsi 2,62 Nm. Wow, kenaikan cukup besar, tapi dananya tak lebih dari Rp 3 juta. Dan sebagian besar masih pakai komponen standar.


Apa saja ubahan yang dilakukan Armyando dari bengkel Paddock Speed Clinic (PSC) ini? Mari disimak.

Kepala silinder. dibubut agar kompresi naik dan squish jadi 13 derajat

Karburator direamer jado 30 mm

Blok silinder. lubang buang dan transfer dinaikan
Blok dan Kepala Silinder
Pertama menaikkan tinggi lubang buang. Dari standar 34 mm dibabat jadi 31 mm, diukur dari bibir blok. “Jika dilihat dari atas bentuknya mirip kipas,” urai pria biasa disapa Pak Haji ini.


Lalu lubang buang sekunder yang membuka saat Super KIPS bekerja dibiarkan standar. Sasarannya agar tenaga muncul di putaran menengah ke atas. Lalu lubang main transfer (yang di depan) dinaikkan 0,5 mm.


Lubang bilas juga kena pisau korek, tapi cuma  membabat bagian bawah yang masuk ke karter. Bentuknya diubah jadi mirip gawang, dan bibirnya dibentuk tajam agar bahan bakar mengalir deras tanpa halangan.


Lubang buang naik, tentu bikin kompresi turun. Agar kembali naik, kepala silinder dibubut. Besarnya bubutan tak bisa dipatok. “Terpenting saat diukur buret, jika dihitung kompresinya jadi 7,2:1, dan saat Super KIPS bekerja jadi 6,6:1,” lanjut pria yang juga kerap disapa Ando ini.


Penurunan kompresi cuma 0,6, jauh beda dibanding standarnya yang dari 7,6:1 jadi 6,5:1. Efeknya tenaga bawah sampai atas terus nyambung, drop di putaran tengah bisa dikurangi.


Selain untuk menaikkan kompresi, pembubutan di kepala juga untuk membentuk sudut squish jadi 13º. “Sesuai dengan sudut bibir piston,” tambahnya. Sedang nat piston dan squish dibikin 0,1 mm.


Karburator dan Reed Valve
Pengabut bahan bakar dan udara masih andalkan standarnya, Mikuni VM 28. Tapi di-reamer jadi 30 mm, skepnya juga dikurangi 2 mm. Dipadu reed valve atau katup buluh yang stopper-nya dibuka 0,5 mm jadi 9,5 mm.


Bertujuan agar bahan bakar dan udara yang masuk ke karter lebih banyak. “Sedang settingan spuyer menyesuaikan permintaan mesin,” terang pria berbadan tinggi besar ini.


Pengapian 
Masih pakai aslinya, hanya dimodifikasi agar timing pengapian berubah. “Jika standarnya api busi memercik 0,4 mm sebelum Titik Mati Atas (TMA), dimajukan jadi 0,6 mm sebelum TMA. Caranya, menggeser magnet dengan menggerinda spinya.”
Kopling dan Gir Set
Agar tenaga tersalur sempurna, judder spring di kopling dilepas, dan diganti kampas kopling yang dimensinya sama dengan yang lain. Lalu per kopling ganti yang kebih keras.


Setting akhir pada gir, karena tenaga sudah melonjak drastis maka perlu diperberat. Agar nafas mesin bisa lebih panjang dan motor tak terlalu liar. “Dari 14-39 diberatin jadi 15-41,” papar pebengkel di Jl. Lapangan Bola No.35, Kebon Jeruk, Jakbar.


Knalpot 
Diganti produk custom, yang desainnya dibuat sesuai ubahan mesin. “Sebenarnya bisa juga pakai knalpot asli yang dibobok, tapi tenaganya tak bisa semaksimal produk custom,” tutup pebengkel yang rajin ikut balap drag bike ini.
Data performa
StandarUpgradeKenaikan
Tenaga26 dk / 10.500 rpm32,16 dk / 11.500 rpm6,16 dk
Torsi17,5 nm / 9.000 rpm20,12 nm / 10.100 rpm2,64 nm
Part dan jasa
Kampas kopling 1 lembar55.000
Per kopling150.000
paking full set150.000
Gir set 15-41 415 TK360.000
Knalpot850.000
Ongkos bubut dan jasa1.285.000
Total2.850.000
PSC: 0816-1973197 / 021-93812006

Paket Performa Kawasaki Ninja 150 RR, Buat Harian Tambah Ngacir!

 Mau motor Kawasaki Ninja 150 RR Anda bisa ngibrit lebih kencang? Gampang, sekarang para spesialis tukang kilik mesin untuk balapan resmi, memberi beragam menu upgrade performa yang coba disodorkan demi memuaskan adrenalin.

Kalau untuk harian, pastinya dana yang diperlukan gak sebesar dibanding untuk balapan resmi. Sebagai patokan, budget yang dibutuhkan gak lebih dari Rp 2 juta. Terus bengkel mana dan dapat apa dengan dana segitu? Baca terus dong.

Scorpio Motorsport (SM)

Soal korek mengorek mesin sudah biasa buat bengkel SM. “Tapi ingat, korek versi harian itu buat meringankan beban kerja mesin. Itu yang lebih penting,” ucap Heru pemilik bengkel SM.

Makin bagus pembakaran, kian sehat pula buat mesin. Paketannya; setting karbu plus reamer dari standarnya 28 mm jadi 30 mm. Lalu, mengubah rumah kopling, porting polish, memapas kepala silinder dan knalpot standar dibobok.

Asupan bahan bakar kudu di upgrade

Porting dan polish bikin imbang tarikan atas dan bawah

Cukup pakai knalpot standar, tp di bobok ya
“Setelah jadi, diperlukan adanya kerja sama dengan pemilik motor. Sebab karakter si pengguna motor berbeda-beda. Tinggal kita koreksi aja di bagian mana kekurangannya,” ungkap pria yang buka bengkel di daerah Meruya Selatan, Jakbar.

Ngayun Speed (NS)

Tommy, salah satu pemimpin bengkel NS punya ramuan lain. “Inti sebenarnya ada di membran. Komponen tersebut akan kita ganti dengan yang baru, lalu disetting ulang menyamakan dengan karakter mesin,” ujarnya.

Selain itu, penyettingan karbu standar dan porting polish wajib dilakukan untuk meningkatkan performa mesin. memperhalus aliran lubang transfer di mesin dan exhaust, bertujuan agar tarikan bawah dan atas seimbang.

“Tapi sebelum mesinnya dioprek, enaknya sih kalo knalpotnya udah tipe racing. Sebab, knalpot standar kurang maksimal biarpun sudah diubah bagian dalamnya,” saran pria di gerainya di kawasan Kelapa Dua, Jakbar.

Paddock Speed Clinic (PSC)

Bagi Armyando, bos PSC. Pendukung lain performa mesin ada di kampas kopling. “Standarnya, ketebalan kampas kopling gak sama. Kampas pertama agak tipis dibanding 5 lembar lainnya. Makanya, kita bikin rata ketebalannya,” beber Pak Haji ini.

Alhasil tak terjadi jeda atau kehilangan momen saat akselerasi. Setelah selesai, baru deh head cylinder dipapas sedikit, mereamer karbu jadi 30 mm dan setting ulang, porting polish lubang exhaust dan lubang transfer, setting pengapian.

“Terakhir, menambah satu mata pada gir depan jadi 15 dari 14 mata. Kalau yang belakang gak diubah. Buat ngejar di awal start,” jelas pria di bengkelnya di Kebon Jeruk, Jakbar.
Paket performa 2 juta
Setting karbu+reamer 28 mm (std) jadi 30 mm. ubah rumah kopling. porting polish . papas kepala silinder. bobok knalpot
SM: 021-92225382
ubah membran. Setting karbu+reamer 28 mm (std) jadi 30 mm.  porting polish . papas kepala silinder.
NS: 0818-737101
Setting karbu+reamer 28 mm (std) jadi 30 mm. ubah rumah kopling. porting polish . papas kepala silinder. bobok knalpot. ganti gir depan. sseting pengapian
PSC: 021-5358601 / 021-93812006



2 komentar:

  1. bro misale ganti koil gm??kan koilnya jdi satu sama cdi??

    BalasHapus
  2. bro kalo misalkan mesin standar, tapi gue isi ama pertamax racing yang rasionya 10 : 1 gmne jadinya ?

    BalasHapus